Bersama mas Ali Mustofa, Perintis Perubahan Sosial Masyarakat Pantai Wisata Karangjahe
Video tersebut membahas tentang Perintis Perubahan Sosial Masyarakat Pantai Wisata Karang Jahe. Punjulharjo atau Karangjahe langsung berkunjung pada wisata pantai Karangjati sebuah tumbuhan menarik tapi untuk at ombak dan bermain pasir serta tempat usahanya dan juga bisa bermain ATV juga ada bayangan permainan di wisata tersebut.Narasumber yang Mustafa karyanya desa wisata Pantai Karang jahe Lembang Perkenalkan Muhammad Ali Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang provinsi Jawa Tengah ia disini sebagai perintis destinasi wisata Pantai Karang Jahe.Yang jelas adanya Pantai Karang jahe ini berawal dari latar belakang bisa menjelaskan itu dimana bisa menjelaskan tersebut terdapat banyak kekurangan Banyak permasalahan berangkat dari dunia permasalahan dan kekurangan itu adalah menjadi kekuatan mereka bersama dan kegabung dalam pada waktu itu pada masanya Mas Ali sebagai Pemuda bahwa waktu itu terdapat dalam organisasi karena bekerjasama dengan pemerintah pusat dan holder yang ada di desa sidoarjo ,maupun yang ada di kecamatan, sebagai kepala sekolah atau masyarakat pada waktu itu mereka menjadi kerjasama yang baik dan sampai sekarang menjadi bukti nyata komitmen bersama bahwasanya mereka bisa menciptakan sebuah karya kalau bisa dianggap saat ini mereka yang sangat luar biasa. karena ada kejadiannya atau karena ada ekosistem sawah yang tumbuh jadinya atau bisa belajar bahasa India terkait nama pantai Karangjahe disini mengingat dulu sejarah Punjulharjo ,mereka kebetulan yang menjabat sebagai kepala desa disepakati bahwa banyaknya pantai Karangjahe ini ditetapkan dengan nama pantai Karang jahe karena di pantai Karangjahe ini terdapat gugusan terumbu karang memang kebetulan terumbu karang ini bentuknya seperti jahe terus disamping itu dalam sebuah peradaban kehidupan masyarakat desa Bumiayu memang dulunya itu sudah ada nama karakter disitu terus ada kehidupan masyarakat sekelompok masyarakat di pesisir sehingga sampai sekarang itu masyarakatnya dulu kena apa ini istilahnya wabah, wabah berpindah di dukuhan didukung belah mengingat cerita itu untuk mengabadikan nama itu akhirnya mereka sebut mereka sepakati bersama mereka sebut namanya pantai Karang jahe seperti itu jadi mulainya terumbu karang. Meyakinkan masyarakat yang jelas pada waktu itu memang sulit dalam menciptakan sebuah destinasi wisata karena di Kabupaten Rembang pada waktu itu Hanya beberapa saja destinasi wisata yang ada di Kabupaten Rembang yang pertama itu Pantai Karang Pantai Kartini Kartini Rembang yang kedua itu ada gedung Mulyo pantai Caruban pada waktu itu kalau sekarang pantai kedungmulyo terus yang ketiga itu ada di pantai-pantai Binangun yang Pelabuhan Binangun itu terus yang ketiga ini yang keempat baru menyusul Pantai Karang jahe kemudian di pantai Karang jahe ini memunculkan istilah destinasi destinasi wisata baru berupa pesisir pantai menyuguhkan keindahan panorama ,kelestarian hutan Cemara laut mangrove maupun laut yang landai sehingga menjadi daya dukung daya tarik wisata bagi masyarakat lokal terutama masyarakat Kabupaten Rembang dan masyarakat luar Kabupaten Rembang.Untuk meyakinkan masyarakat itu memang sulit dari pihak yang tidak setuju dalam menciptakan wisata Karang jahe Mas awalnya masyarakat itu ada yang setuju ada yang tidak namun dengan dengan komitmen bersama kita sosialisasi perlahan perlahan akhirnya masyarakat ini bisa menerima Mas ali ingat betul pada waktu itu baru penanaman mangrove yang pertama itu penanaman mangrove di tahun 2008-2009 terus dilanjutkan tahun 2010 itu penanaman Cemara karena di tahun yang awal tadi itu masih gagal karena baru penyesuaian penanaman tanaman apa sih yang cocok di pantai ini ketika itu belum cocok akhirnya tahun 2010 dapat program penanaman Cemara laut Ini akhirnya cocok dan pengalaman itu masyarakat belum belum tahu persis apa fungsinya tanaman yang ada di pesisir pantai dari situ sendiri baru penanaman masyarakat belum sepakat, ini nanti mau dibuat apa Kenapa pantai ditanami itu akhirnya masyarakat ini belum menerima semuanya dan pada waktu itu masyarakat oknum ya istilahnya maklumlah pada waktu itu masyarakat juga ada yang merusak istilahnya menggembala kambing terus bermain di sana akhirnya mengakibatkan tanaman pesisir pantai ini rusak dan gitu akhirnya kita perlahan sosialisasi bekerja sama dengan pemerintah Desa punya mereka sadarkan lewat sosialisasi itu pendekatan dengan masyarakat terus akhirnya perlahan itu masyarakat bisa-bisa terbuka ya bisa menerima adanya Wisata Kita ini jadi untuk meyakinkan masyarakat itu juga ada prosesnya.Mas Ali pernah mengikuti lomba Wana Lestari penyuluhan kehutanan masyarakat dimana Mas Ali menghijaukan pantai yang gersang kegiatan lomba itu berawal dari emang serba kekurangan di desa kami tadi ada potensi namun serba kekurangan berangkat dari situ akhirnya mereka komitmen bersama sepakat mereka tergerak hati mereka tergerak untuk melestarikan atau menghidupkan pantai kita yang gersang pada itu yang sering terkena abrasi akhirnya mereka tergerak melestarikan pantai kita dan kemudian itu menjadi apa suatu daya tarik tersendiri dengan dokumen-dokumen yang mereka lengkapi dari awal mereka kegiatan terus manajemennya Seperti apa terus sehingga HP ini yang mereka raih itu apa saja dan itu menjadi layak untuk diajukan mengikuti lomba analisari tersebut jadi karena adanya potensi tapi kekurangan. Luar biasa bapak pasti bangga masyarakat Karang jahe memiliki Pemuda seperti Mas Ali ini menjadi pelopor wisata Pantai Karang jahe. pandangan Mas Ali terhadap perubahan sosial itu perubahan sebuah keniscayaan atau kemustahilan bagi Mas Ali pada awalnya memang sangat mustahil bagi Mas Ali bisa ,tapi mereka menciptakan tetap mereka bersama-sama sehingga bisa menciptakan sebuah destinasi wisata bisa dibilang unggulan di Kabupaten Rembang. istilahnya Istiqomah mereka bersama sehingga bisa menciptakan adanya wisata Pantai Karang jahe. Di lingkup di desa Mas Ali sendiri ia belajar dari tokoh-tokoh masyarakat terus pada waktu itu pala desanya sendiri Pak Haji nursalin terus sama tokoh-tokoh agama di desa dan stakeholder yang ada dari Pak Nur. Pada waktu itu juga ia sering yang suka weruh intinya dan itu menjadi kekuatannya sehingga ia bisa menginspirasinya jalannya bisa membuat ia ini berubah ia ingin seperti ini dengan masukkan-masukan beliaunya ini ia bisa bisa mengikuti jejaknya seperti itu terus kalau dilihat dari keluarga Mas Ali ini tergolong keluarga yang menengah ke bawah dan orang tua Itupun ia tangkap sendiri ini tidak mengarahkan harus jadi apa besok jadi apa jadi ini jadi itu tidak tapi hanya ya istilahnya anaknya ini di sekolahkan SD SMP SMA setelah SMA sudah mau jadi apa terserah Mas Ali gitu kemudian setelah Mas Ali lulus SMA sendiri ia di kehidupannya itu perantauan ia ikut kerja di sana Jadi dalam organisasi organisasinya ini nol sekali ketika proyek di Jogja di Jakarta di Solo terus terakhir proyek di PLTU Rembang kebetulan proyeknya ada di PLTU Rembang Sluke ia bisa pulang dari apa ini pulang ke rumah terus ia iseng istilahnya ikut berorganisasi lewat karang taruna di desa mulai seperti itulah Mas Ali belajar organisasi pada waktu itu Pak Nur Salim membimbing terus dikasih pembelajaran tentang organisasi kepemudaan Terus akhirnya meningkat di organisasi pemerintah Desa kelembagaan Desanya masuk semuanya di situ dan ia mengoptimalkan ia pengen belajar semuanya ia harus ikut semuanya, mulai lembaga dari kelompok tani terus kelompok tani Desa gabungan kelompok tani Desa. ikut semua Terus sekarang Taruna pengelolaan apa ini air bersih pengelolaan air bersih pada waktu itu ia masuk di pemasarannya jadi pelajari semuanya terus ada lagi di kegiatan keagamaan kegiatan keagamaan ini saya masuk di itu pengurus hari besar Islam di peringatan acaranya terus di pengurus Masjid terus mushola jadi semuanya Mas Ali usahakan ikut semuanya supaya ini bisa belajar tujuannya itu belajar hanya belajar belajar yang begitu apa yang disampaikan oleh masalah yang sangat luar biasa karena kebetulan tadi sudah disampaikan bahwa saya adalah koordinator proyek untuk profil pelajar Pancasila anak-anak SMA Negeri 1 Pamotan dan siswa-siswi sekolah lain kita perlu banyak belajar dari Mas Ali yang menurut saya tidak mudah, beliau jadi pelopor atau perintis sekarang jahe dulu, penjual atau MKM nya kan belum banyak awal-awal Ada berapa penjual, kalau awal itu hanya satu sampai tiga aja kalau sekarang kondisi terakhir ini .Kalau sekarang itu sampai 150 sampai 200 luar biasa 150 sampai 200 pelaku usaha yang ada di sana itu hanya kulinernya misalnya kebetulan di SMA Negeri 1 Pamotan itu ada salah satu kewirausahaan profil pelajar pancasilanya adalah kewirausahaan olah makanan rempah cara Mas Ali untuk membuatkan pemahaman kepada para pelaku usaha variasi makanan yang mereka buat untuk diolah dan dijual di Karang jahe supaya tidak sama dengan sebelahnya atau sama pada penjual-penjual yang lain itu.Seperti apa mengingat pada waktu itu jumlah pedagang kuliner hanya terbatas dan peminat warga sendiri itu tidak ada pak bisa dibilang tidak ada kemudian kita berpikir supaya bisa daya tarik wisata ini berkesinambungan didukung kuliner-kuliner yang dari pengusaha pedagang pengusaha yang dari luar akhirnya pedagang dari luar mereka masukkan dulu supaya minat warga mereka sendiri ini terpacu dan akhirnya terbukti melihat hasilnya pedagang luar di sana yang jualan di pantai Karang yaitu fantastis dilihat dari warga kita sendiri pada awalnya warga mereka menjadi penonton Kebanyakan berarti memberikan kesempatan orang lain dulu supaya orang lokal bisa belajar terus ,bahwa di Karang jahe itu harga tidak mahal harga makanan yang ada di sana itu bisa diterima oleh para pengunjung,di pantai Karang jahe pada waktu itu mereka wadahi mereka buatkan namanya paguyuban kalau di sana ada yang namanya paguyuban kuliner kuliner itu dibagi dua kuliner yang makanan berat sama kuliner makanan ringan yang disebut paguyuban asongan dan itu juga kita buatkan fasilitas ruko yang kecil yang kuliner itu itu dibedakan menjadi dua terus ada paguyuban lagi yang namanya wahana wisata itu paguyuban prawisata paguyuban perahu karet paguyuban sampai ini ATV sama kereta wisata jadi semuanya di sana masuk ada pagi even paguyuban tersendiri dan untuk lebih mudahnya bisa mereka memanajemen aturan di sana aturan mainnya mereka mengendalikannya supaya lebih gampang disana hanya mereka bentuk paguyuban-paguyuban itu ,berarti di paguyuban itu menentukan standarisasi jadi masing-masing di paguyuban ada SOP masing-masing terkait harga supaya tidak terjadi harga yang tinggi atau istilahnya itu ngentel itu untuk mengatur supaya standar akhirnya mereka buat SOP sendiri harganya harus standar juga desain warungnya juga harus disamakan,terus saumnya kerjasama mereka kerjasama Mitra dengan pihak luar terutama bank terkait permodalan mereka juga fasilitasnya mereka undang pihak bank mereka datangkan akhirnya klik nyambung mereka kerjasama sendiri.Untuk harga-harga itu sudah ada standar-standarnya berubah setelah ada wisata Pantai Karang Jahe. Mas Ali perjalanan waktu dapat jodoh sendiri di desa sendiri langsung nikah Tidak tidak suka istilahnya pacaran atau ini tidak suka untuk meyakinkan istrinya massal itu pendekatan taaruf nembung ke orang tuanya langsung kan ketika di kabulkan hajatnya sudah langsung ia tentukan harinya.Mas Ali apa yang berubah pertama kali ketika wisata Karang jahe ini dibuka pada waktu itu profil desa Punjulharjo Emang serba tadi keterbatasan kekurangan Banyak permasalahan terkait kehidupan masyarakat desa Punjulharjo latar belakangnya itu sebagai petani petani tambak petani itu sawah sama nelayan dulu desa tertinggal desa tertinggal juga terkait potensi alamnya ini pantai ini juga sering terkena abrasi ketika warga Disuruh main ke pantai aja padahal itu ketika istilahnya mereka bayari tidak mau pada waktu itu, ibarat kata pada waktu tapi sekarang alhamdulillah tidak mereka suruh aja sudah datang sendiri warga mereka sendiri contohnya kalau emang sudah jadi ini warga luar Desa punjulharjo mungkin satu Indonesia ini se-indonesia ya datang ke Pantai Karang jahe Alhamdulillah dan juara nasional pada waktu itu juga meraih juara masuk 5 besar nasional itu lomba desa wisata di pengambilan di lombanya di Kementerian Desa terus pengambilan hadiahnya di Yogyakarta pada waktu itu ini terkait edukasi kepada warga masyarakat yang memiliki potensi wisata menurut Mas Ali Langkah yang perlu dilakukan agar sebuah desa memiliki potensi wisata yang ramai seperti di Karang jahe ini menarik sekali terkait dengan pengembangan wisata ,yang jelas rumusnya yang pertama kita niat komitmen bersama itu yang terpenting terus yang ketiga ini komunikasi selalu baik diusahakan selalu baik terkait semua stakeholder yang ada di desa terus kemudian caranya gimana langkah-langkah awalnya dari Desa sendiri sudah terbentuk istilahnya kepengurusan atau kepanitiaan itu mereka melakukan pemetaan dan perencanaan ketika sudah pemetaan perencanaan mereka lanjutkan Perencanaan selanjutnya terkait pendataan potensi yang akan persiapkan untuk untuk mengkonsep sebuah desa wisata mulai dari sdmnya terus sumber daya alamnya terus kebudayaannya jadi semuanya itu masuk Mas Ali ingat betul pada waktu studi banding di Jogjakarta karena karakter manusia berjalan karakter masyarakat di Kabupaten Rembang dan daerah pegunungan Kidul atau Yogyakarta Solo itu beda sekali kalau tipenya di pesisir pantai ini masyarakatnya seperti ia orangnya kasar Istilahnya ya kasar suaranya keras atau sering-sering istilah emang kesehariannya seperti orang pantai berbicaranya itu keras gitu loh beda sama yang orang Jogjakarta Solo saya ingat betul pada waktu di sana itu dibanding itu ketika menyambut para tamu wisatawan yang berkunjung di desa wisatanya tidak kenal pun ketika masyarakat melihat Bu itu tamu Desa akhirnya masyarakat sendiri ini mempersilahkan Monggo Pak Bu mampir tinggi itu menjadi PR besar bagi ia supaya ini bisa merubah mindset perilaku masyarakat saya Oh Ayo bareng-bareng kita bagaimana cara menyambut tamu yang datang di desa kita sehingga nanti menimbulkan sebuah kenyamanan kenangan yang indah bagi wisatawan yang datang di desa kita seperti itu. Untuk untuk mengelola desa wisata tidak mudah dari pengalaman Mas Ali cara mengatur masyarakat agar tidak terjadi konflik dan masyarakat tetap mendapatkan keuntungan dari keberadaan wisata Karang jahe tersebut terkait mengatasi konflik yang ada di masyarakat terutama yang ada di Karang jahe langkah mereka yang pertama itu adalah tadi yang awal kita petakan dulu mereka masuk di paguyuban masing-masing akhirnya mereka kan sudah bisa petakan yang ada masalah di mana toh seumpama ada di pedagang kuliner berarti mereka masuk paguyuban pedagang kuliner masuk di paguyuban kereta wisata jadi Sudah terarah gitu jadi satu satu ketika ada masalah masing-masing mereka selesaikan satu-satu jadi tidak campur aduk gitu kan dan Mas Ali masih ingat betul pada waktu itu rapat setiap malam ia terkesan itu jadi satu bulan tuh full dengan rapat satu paguyuban kuliner paguyuban, kuliner itu ada dua berarti sudah dua malam beda-beda. ATV paguyuban kereta wisata paguyuban perahu wisata perahu karet jadi satu minggu full Belum nanti ditambah rapat dengan itu, pengelola sendiri harus ditambah rapat dengan laporan dengan bumdes seperti itu dengan desa jadi setiap malam itu kehidupannya rapat rapat ya menyamakan persepsi menyampaikan SOP "seharusnya itu segini loh Pak Ibu gitu ya" kita pelan-pelan sambil istilahnya menyadarkan hasil mengajak masyarakat Ayo kita bareng-bareng membangun konsep destinasi wisata di desa wisata seperti itu jika suatu ketika terdapat perbuatan antar warga gimana solusinya perebutan ketika terjadi perebutan di yang pengalaman saya itu di di wahana wisata terkait perebutan yang sering terjadi itu perebutan sewa wahana karena ini sering terjadi itu juga tidak gampang untuk menanganinya yang jelas secara secara yang kita lakukan itu pendekatan langsung kepada pelaku usahanya karena itu tidak semuanya terjadi itu namun hanya istilahnya 12 orang saja dia tidak semuanya dan ketika ini terjadi, Mas Ali pribadi mewakili teman-teman pengelola destinasi wisata pantai karangjahe ini mohon maaf yang sebesar-besarnya seharusnya itu tidak terjadi di sana seharusnya seperti itu terus kita caranya ya pendekatan kita sadarkan permasalahan seperti apa atau gini gini emang kalau terjadi ada perebutan ya tetap kita sadarkan dan kita langsung sebagai pengelola pada waktu itu eh meminta maaf langsung kepada wisatawan yang yang menyewa atau yang terjadi perselisihan itu untuk ini Mas hal yang tidak kalah penting ketika sebuah desa memiliki desa wisata kan perihal bagi hasil dana jumlah menyumbang pendapatan asli desanya terkait pembagian hasil di sini Mas Ali ingin mengulas dulu terkait istilahnya perjalanannya kalau dari awal Rintisan itu kita sistem pembagian bagi hasil itu 640 ada waktu itu yang 40 itu di lapangan istilahnya pengelolanya pada waktu itu pemuda yang 60 di desa terus dananya itu dibuat apa saja ketika 40 itu untuk buat operasional yang 60 itu juga untuk pengembangan wisata sendiri judulnya itu istilahnya pengabdian benar-benar karena pada waktu itu kan pengunjungnya belum banyak ya seperti sekarang pelan-pelan 2000 2000 mereka kumpulkan akhirnya bisa mewujudkan fasilitas-fasilitas yang ada di destinasi wisata terus kemudian beralih pengelolaan mereka bentuk resmi di desa itu pengelola Pantai Karang jahe kalau dulu pemuda sekarang ditingkatkan lagi pengelolaan pengelola wisata Pantai Karang Jahe istilahnya istilah katanya itu badan pengelola pada waktu itu terus ada perubahan lagi dirubah menjadi pengelola Pantai Karang jahe menjadi unitnya bumdes kalau bumdes disana namanya bumdes Abdi mantrana itu dibentuk tahun 2016 Berarti sebelumnya lahirnya bumdesa sama pengelola ini lebih tua pengelolanya Pak itu proses peralihan itu sendiri itu juga prosesnya sangat panjang tidak tidak langsung Oh ini langsung jadikan pemimpin tidak Dan itu menjadi pengalaman yang terbaik bagi desa-desa lain se Jawa Tengah pada waktu itu ketika teman-teman bertanya kok mau kamu dijadikan anak buahnya istilahnya anak buahnya jadikan anaknya kalau nggak gitu terkait aturan dari pak gubernur ya itu memang aturannya seperti itu bumdes ini lahir gitu loh menjadi payung hukum yang lebih tinggi lagi pak di tingkat desa makanya kita samakan persepsinya akhirnya kita bisa menerima dan alhamdulillah bisa berjalan dan Ini pengalaman di desa lain belum tentu bisa sampai seperti ini gitu loh sangat sulit gitu untuk ini Pak perihal bagi hasil dana hal menarik yang ingin kami ketahui lagi adalah ketika pada masa pandemi mereka kan tahu semua bahwa semua tempat wisata ditutup bagaimana keadaan masyarakat Karang Jahe saat itu masyarakat sangat gelisah sekali semuanya terputus semuanya rantai perekonomian ini merasa sangat tertekan sekali luar biasa pada waktu itu dan alhamdulillah dengan aturan-aturan yang terbaru akhirnya masyarakat bisa menggeliat lagi menggeliat akhirnya dibuka berapa persen istilahnya gitu boleh dibuka wisatanya tapi dengan aturan-aturan yang sangat ketat sekali itu akhirnya sebelum dibuka itu juga kita latihan dulu istilahnya tekniknya ketika pengunjung masuk itu harusnya seperti ini seperti ini semuanya harus semuanya itu harus wajib itu sebelum wisatawan datang pengurusnya sendiri pengelola sendiri yang ada di lapangan petugasnya juga harus sesuai aturan dulu sebelum wisatawannya ini masuk gitu jadi semuanya bener-bener komitmen mewujudkan supaya perekonomian di desa punjulharjo ini bisa meningkat kembali dan kembali seperti semula mempertahankan kebaikan jauh lebih susah ya maksudnya mempertahankan wisata Karang jahe bermanfaat untuk perubahan masyarakat sosial menurut Mas Ali yang perlu diperhatikan dalam menyikapi perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik dengan adanya Pantai Karang jahe pada waktu itu itu memang istilahnya ada yang setuju ada tidak pada awalnya orang wisatawan yang datang di pantai Karang jahe ini dan Warga Sendiri menyimpulkan bahwasanya itu adanya wisata itu haram karena menimbulkan maksiat menciptakan maksiat di sana semuanya kebanyakan berkata seperti itu tapi dengan adanya keberhasilan ini kata-kata itu berubah juga satu kata namanya perubahannya sangat luar biasa ekonomi urusan perut ini, sampai sekarang pun yang dulu yang mengucapkan kata-kata Haram sekarang jadi pelaku ekonomi sekarang menjadi pelaku usaha di sana dan betah tidak pulang-pulang dari sana dan itu menjadi pembelajaran kita yang sangat luar biasa dan itu tidak sangat terduga sekali dan itu menjadi pengalaman yang berharga bagi Mas Ali dan itu sering ketika pertemuan seperti ini ia sampaikan.Mas Ali yakin bahwa wisata Karang Jaya itu masih menjadi potensi desa unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terkait adanya wisata itu sangat luar biasa dampaknya terutama dari segi ekonomian terus terkait fasilitas pembangunan terkait kegiatan sosial dalam segi pendidikan keagamaan karena dari pembagian hasil dari daya tarik wisata ini melalui bumdes itu masuk desa yang namanya pades dan masuk Kabupaten itu namanya pad kalau di sampai Ades kalau kabupaten yang masuk desa itu digunakan untuk apa saja kalau yang masuk desa digunakan terkait merebut Desa Pak untuk operasional merbadesa Masjid itu merebut masjid merebut mushola terus untuk kelancaran guru Madin guru TPQ terus dan kegiatan-kegiatan apa ini hari besar Islam itu juga mereka sering mensupport pada waktu itu dan alhamdulillah bertahan sampai sekarang dan Ada tambahan lagi itu ketika di bulan suro itu ada santunan untuk yatim piatu dan dhuafa juga selain itu juga ada kegiatan acara 17-an acara yang lain yang ada di desa gitu mereka mensupport. selanjutnya closing statement perihal peran anak muda dalam kontribusinya perubahan sosial desanya anak-anak muda itu harus berperan pemuda ada di desa punjulharjo ini Mas Ali cerita di pemuda yang ada di desa punjulharjo pada waktu itu sampai sekarang itu memang sangat dibutuhkan bagi teman-teman pemuda ini adalah kesempatan bagi panjenengan semuanya sebagai Pemuda desa untuk berkontribusi yang sangat banyak dibutuhkan di desa sendiri maka dari itu teman-teman pemuda marilah kita berkontribusi di desa memajukan Desa supaya Desa kita ini lebih sejahtera lebih istilahnya menghidupi masyarakat desa kita sendiri itu sangat layak sekali karena contohnya di desa punjulharjo ini pada waktu itu warga sebagai petani tambak petani garam nelayan pendapatannya dulu kalau upah kerja tanam padi itu hanya istilahnya 10.000 per hari berani kalau sekarang ibu-ibu kalau Pemuda disuruh nanam itu dibayar Rezeki itu istilahnya balik badan dibandingkan dengan adanya wisata ini bahwa perahu karet atau bantu nyari wisatawan untuk naik wahana wisata ini dibayar Rp100.000 ini instan langsung dapat gitu Pak Tapi kalau nanam padi upahnya sangat murah ini perubahan sosial juga terkait kehidupan masyarakat di desa dampak adanya desa wisata ini sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat di desa kesejahteraan kesejahteraan jadi anak-anak muda juga apa harus ikut ia berpartisipasi .
Peringkas informasi yang terkait :Haidar Prayoga
Absensi :15
Kelas: XII IPS 5